Abaikan Jarak Sosial, Pertandingan Bisbol Malah Jadi Ajang Perkelahian
jpnn.com, JAKARTA - Bertanding di stadion yang kosong, liga bisbol Taiwan terus berlangsung di tengah pandemi virus corona. Namun karena mereka melupakan jarak sosial (social distancing) pertandingan berubah menjadi perkelahian di lapangan pada Minggu (19/4).
Pulau tersebut telah menjadi contoh bagaimana memerangi wabah virus.
Terlepas dari kedekatannya maupun hubungan ekonomi dengan China, Taiwan hanya mengkonfirmasi 422 kasus serta enam kematian.
Sebagai tolok ukur keberhasilannya, Taiwan mempunyai satu dari sedikit liga olahraga profesional di dunia yang masih beroperasi, dengan audiens internasional baru yang haus pertandingan di negara asalnya.
Namun pada Minggu malam, fans yang mengikuti dari TV menyaksikan saat Rakuten Monkeys melawan Fubon Guardians meletus dalam perkelahian di bangku cadangan.
Huru hara pecah setelah pitcher Fubon Henry Sosa melempar Kuo Yen-wen pada pinggulnya dengan bola di lapangan, yang keempat di lapangan terhadap Kuo.
"Ada emosi meledak di sana sekarang," kata komentator berbahasa Inggris di Eleven Sports Taiwan, yang sudah mulai menyiarkan pertandingan kandang Rakuten Monkeys dalam bahasa Inggris ke seluruh dunia.
"Bagi penonton internasional kami, Anda perlu mengerti bahwa ini tidak pernah sungguh-sungguh terjadi pada CPBL," tambahnya, mengacu pada nama resmi liga tersebut.