Absolute Ulos
Sabtu, 23 Juni 2012 – 22:39 WIB

PAMER: Beberapa baju adat suku Batak yang akan dipamerkan dalam Tribute to Sisingamangaraja. Foto: Juli Ramadhani Rambe/SUMUT POS
yang saat ini sedang mendapatkan perhatian dari dalam dan luar negeri, terutama soal Tortor dan Gordang Sambilan. “Kita ketahui, saat ini ulos belum setenar batik atau tenun dari NTB. Tapi setidaknya saat ini tenun ulos sudah mendapat perhatian dunia internasional, yang saat ini masuk sebagai Nominasi Unesco Award untuk kategori kriya,” jelas Torang, seperti diberitakan Sumut Pos (grup JPNN).
Ketenaran ulos yang tidak sebanding dengan batik, menurut Torang karena ulos bukanlah produk konveksi, melainkan produk tenun. “Saat pembuatan ulos, motif dibuat secara langsung saat menenun. Berbeda dengan batik yang motifnya digambar terlebih dahulu,” lanjutnya. Sehingga tidak heran, bila membuat ulos ini dapat menghabiskan waktu selama 3 hingga 4 minggu.
Acara yang berlangsung mulai 22 hingga 24 Juni juga akan menghadirkan eksibisi 200 ulos dan kebaya kuno dari berbagai etnis Batak di Sumut. Dan, masyarakat dapat menyaksikan acara ini secara gratis tanpa dipungut biaya sedikitpun. Dalam acara ini juga akan dipamerkan demo menenun, yang didatangkan dari tempat tenun kain ulos Batak di pelosok Sumatera Utara. “Demo tenun ini akan memberikan gambaran proses pembuatan ulos dan filosofinya,” tambah Torang.