Abu Vulkanis Sinabung Selimuti Bandara KNIA
jpnn.com - DELI SERDANG – Semburan abu vulkanis dari Gunung Sinabung mulai membahayakan penerbangan. Khususnya penerbangan dari dan menuju Kualanamu International Airport (KNIA). Akibat debu tebal, banyak penerbangan yang ditunda, bahkan dibatalkan.
Bahkan, landasan pacu (runway) dan pesawat dari beberapa maskapai di KNIA juga tertutup abu vulkanis. Selain itu, kendaraan yang parkir di pelataran parkir A dan B di KNIA dipenuhi abu hasil erupsi Gunung Sinabung tersebut.
Sebanyak 17 penerbangan mengalami pembatalan, baik yang akan mendarat maupun lepas landas di bandara internasional itu. Hal tersebut diungkapkan Airport Duty Manager PT Angkasa Pura (AP) II Jasirin kepada Sumut Pos (JPNN Group) Kamis (9/10).
”Susi Air 8 penerbangan semuanya batal hari ini (kemarin, Red). Wings Air juga batal. Saya dapat konfirmasi langsung dari pihak maskapai. Firefly ada 2 penerbangan, Silk Air 2 penerbangan, Malaysia Airlines (MAS) 2 penerbangan,” terang mantan manajer pengamanan PT AP II itu.
Selain yang dikatakan Jasirin, menurut informasi yang dihimpun, Value Air (VF 281) rute Singapura–Kualanamu pukul 09.55 gagal mendarat. Begitu juga sebaliknya, VF 282 tujuan Singapura pukul 10.35 batal lepas landas. MAS 861 tujuan Kuala Lumpur mengalami hal serupa.
Sementara itu, ada sedikitnya lima penerbangan yang menunda keberangkatan. Di antaranya, AirAsia (QZ 8062) tujuan Jakarta terjadwal berangkat pukul 07.00 kemarin, namun berangkat 12.50. Garuda Indonesia (GA 183) ke Jakarta seharusnya lepas landas pukul 08.35 menjadi 10.50. Citylink (QG 836) tujuan Batam semestinya terbang pukul 08.50 menjadi 11.30. ”Memang ada yang ditunda,” jelas Manajer Humas PT AP II Dewandono Prasetyo di ruang Airport Duty KNIA.
Pras –sapaan Dewandono Prasetyo– menambahkan, keberangkatan luar negeri juga mengalami penundaan, yakni AirAsia (QZ 106) tujuan Penang pukul 08.10 menjadi pukul 12.00 dan Sriwijaya Air (SJ 102) tujuan Penang tercatat tinggal landas pukul 08.55 menjadi pukul 11.15.
Penyebab pesawat gagal mendarat di bandara yang berkode internasional KNO itu adalah landasan pacu yang dipenuhi debu Sinabung. Debu menutupi runway sejak pukul 01.00. Namun, PT AP II selaku pengelola bandara bekerja sama dengan petugas pemadam kebakaran (PKP-PK) langsung membersihkan debu tersebut.