Acara Pemko Tual Ini Dipuji Menteri
jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) menyambut baik inisiatif Pemerintah Kota Tual, Maluku, menggelar Expose dan Expo Pembangunan Kota Tual Tahun 2016 di Kementerian DPDTT, Selasa (29/9).
Apalagi dari expose tersebut Kota Tual menjadikan pembangunan desa sebagai fokus utama pembangunan daerah.
“Pembangunan inklusif harus dipahami sebagai proses memastikan semua kelompok yang terpinggirkan bisa terlibat dalam proses pembangunan dan dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat," ujar Marwan, Selasa (29/9).
Menurut Marwan, pembangunan inklusif juga bisa mendorong pertumbuhan yang memiliki basis luas dan dapat mengurangi ketidaksetaraan pendapatan.
“Jadi tidak hanya menguntungkan kelompok tertentu saja. Ada tiga komponen utama dalam pembangunan yang harus dicapai oleh setiap orang dan masyarakat, yaitu; kecukupan, jatidiri serta kebebasan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Marwan mengaku memperoleh informasi bahwa PemkotTual telah memulai pembangunan ekonomi desa dengan melatih aparatur pemerintah kota, aparatur pemerintah desa dan melatih tokoh masyarakat, pemuda dan perempuan. Agar dapat memercepat pembangunan desa, sesuai amanat Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
“Peningkatan kapasitas SDM perdesaan merupakan motor untuk mewujudkan desa madani yang produktif dan dinamis. Pemerintah Kota Tual melalui Gerakan Ekonomi Masyarakat Maren (GEMAR) telah memadukan upaya revitalisasi pembangunan desa dengan penignkatan SDM perdesaan, menumbuhkan kewirausahaan masyarakat desa, membangun produk unggulan desa dan membangun kelembagaan ekonomi yang mengakar di masyaraakat,” ujarnya.
Sebagai informasi, Kota Tual di masa lalu pernah menjadi bagian dan Ibu Kota dari Kabupaten Maluku Tenggara. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Tual di Provinsi Maluku, kota ini pun mandiri menjadi kotamadya.
Sejak saat itu, Kota dengan 5 kecamatan, 3 kelurahan, 27 desadan 11 dusun menggeliat memacu diri untuk terus berkembang. Kota yang disebut sebagai kota kepulauan karena wilayah daratan yang terdiri atas 66 buah pulau-pulau kecil, dengan luas daratan hanya ± 352,29 km² (1,84%), dan lautan ±18.743,55 km² (98,16%) pun menjanjikan sebuah potensi masa depan yang cerah.
Kerjasama Kementerian DPDTT dengan Pemkot Tual menggelar ekspose dan expo,bertujuan membedah potensi yang ada dan pembangunan yang tengah berlangsung di Kota Tual, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (gir/jpnn)