Ace: Pasti Kami Akan ada di Belakang Pak Hasto

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, mempertanyakan rencana Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demorkat Andi Arief yang akan melaporkan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan kawan-kawan terkait hoaks tujuh kontainer surat suara yang sudah dicoblos.

Ace menuturkan, justru yang harus dipertanyakan adalah mengapa Andi Arief menulis di Twitter kabar yang sesungguhnya belum bentu benar dan perlu diklarifikasi. Menurut Ace, seharusnya Andi tidak menanyakan tentang kabar tujuh kontainer yang hoaks tersebut di media sosial.

“Tinggal ditanyakan ke KPU, atau ke pihak kepolisian. Jadi, menurut saya, semakin aneh saya melihat apa yang dilakukan Saudara Andi Arief,” kata Ace kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (7/1).

Politikus Partai Golongan Karya (Golkar) itu mengaku tidak mengerti apa tujuan Andi Arief. Hanya saja, Ace berujar, sebagai seorang politikus, Andi harus lebih objektif melihat sesuatu berdasar data dan fakta. Harusnya, kata dia, tidak tersulut dengan informasi yang belum jelas kebenarannya, lalu kemudian sekarang hendak melaporkan.

“Itu kan artinya dia tidak mengerti apa yang harus dia laporkan. Karena apa yang dilakukan Pak Hasto, justru ingin menegaskan bahwa yang dilakukan dia (Andi) harus dipertanggungjawabkan secara hukum. Karena dengan begitu terjadi kegaduhan yang luar biasa menjelang pilpres di awal tahun ini,” ungkapnya.

Menurut dia, apa yang dilakukan Andi Arief lebih kepada sensasi ketimbang ingin menjadikan Pemilu 2019 objektif, baik, bebas, jujur adil. Karena itu, Ace sekali lagi menilai bukan pada tempatnya Andi mempertanyakan persoalan apakah benar ada tujuh kontainer itu di media sosial.

“Itu ya seharusnya ditanyakan kepada KPU, tanyakan kepada kepolisian. Itu langkah yang benar, bukan langkah yang mencari sensasi,” ungkap wakil ketua Komisi VIII DPR itu.

Lebih lanjut Ace mengatakan, pihaknya pasti akan mendukung Hasto dan kawan-kawan yang mempersoalkan hoaks tujuh kontainer surat suara yang tercoblos tersebut.