Aceh dan Ambon Banjir saat Masuk Kemarau, Begini Penjelasan BMKG
Hal itu berdampak pada meningkatnya pertumbuhan awan-awan hujan, yang beberapa hari belakangan menimbulkan curah hujan yang cukup signifikan di wilayah-wilayah tersebut.
Agie menyebutkan untuk wilayah Maluku, khususnya Ambon, memang memiliki karakteristik cuaca yang berbeda dengan sebagian besar wilayah Indonesia yang lain.
"Periode musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia di Juni-Juli-Agustus justru merupakan periode dengan curah hujan tinggi di wilayah Ambon," kata dia.
Hal ini, menurut dia, disebabkan pola curah hujan wilayah Ambon yang didominasi faktor lokal yang dominan.
Agie mengatakan kondisi kelembaban udara yang tinggi pada Juli didukung dengan pola pertemuan angin yang signifikan di wilayah Ambon mengakibatkan pertumbuhan awan-awan hujan yang berdampak pada curah hujan tinggi yang mengakibatkan banjir di wilayah Ambon.
Sebelumnya, BMKG menginformasikan prakiraan Musim Kemarau 2021 pada 342 Zona Musim (ZOM) di Indonesia menunjukkan sebagian besar wilayah diprakirakan mengalami Awal Musim Kemarau 2021 pada kisaran Mei dan Juni 2021 sebanyak 198 ZOM atau 57,9 persen dari 342 ZOM.
Jika dibandingkan terhadap rata-ratanya selama 30 tahun (1981- 2010), awal musim Kemarau 2021 di sebagian besar daerah yaitu 197 ZOM (57,6 persen) diprakirakan mundur terhadap rata-ratanya, sedangkan wilayah lainnya diprakirakan sama terhadap rata-ratanya 97 ZOM (28,4 persen) dan maju terhadap rata-ratanya sebanyak 48 ZOM (14,0 persen).
Sifat Hujan selama musim kemarau 2021 di sebagian besar daerah yakni sebanyak 182 ZOM (53,2 persen) diprakirakan Normal, sedangkan wilayah lainnya Atas Normal sebanyak 119 ZOM (34,8 persen) dan diprakirakan Bawah Normal sebanyak 41 ZOM (12,0 persen).