Aceh Jawara WHTA, Disbudpar Rapatkan Barisan
jpnn.com - BANDA ACEH - Hasil manis telah ditorehkan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Daerah berjuluk Serambi Mekkah itu menjadi salah satu wakil Indonesia yang menjadi jawara di ajang World Halal Tourism Award (WHTA) 2016 di Abu Dhabi, UEA, 24 Oktober-25 November 2016 yang lalu.
Aceh berhasil menyabet dua kategori. Yang pertama adalah World's Best Airport for Halal Travellers 2016 untuk Bandara Sultan Iskandar Muda. Satunya lagi World's Best Halal Cultural Destination 2016.
Apa makna award itu bagi NAD? Aceh tak mau langsung berpuas diri. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NAD Reza Pahlevi mengatakan, reputasi itu harus dipertahankan dan bisa diwujudkan menjadi kekuatan destinasi halal yang konkret.
Reza menambahkan, pasca-kemenangan Aceh di WHTA 2016, pihaknya tidak mau lengah dan gegabah. Reza memastikan jumlah wisatawan yang datang ke Aceh akan bertambah banyak dan harus dilayani secara profesional.
”Kami langsung rapatkan barisan, kami akan genjot empat pilar yang jadi konsentrasi kami dan kami tingkatkan pasca kemenangan. Itu adalah destinasinya, promosinya, industri dan sumber daya manusia,” katanya.
Yang paling utama adalah kesiapan sumber daya manusia (SDM). Reza baru-baru ini telah mengumpulkan ratusan supir taksi yang ada di Aceh agar bisa menerima dan mengelola wisatawan dengan baik saat mereka berkunjung.
”Kami ajarakan kepada mereka bahasa, dan cara-cara menyambut wisatawan dengan baik. Ini baru permulaan, karena ke depannya akan ada sertifikasi kompetensi yang akan kami kelola sendiri demi menyambut kemenangan WHTA ini,” ujar Reza.
Yang telah masuk agenda pelatihan kompetensi adalah pelatihan guide, pengelolaan hotel, pelaku wisata alam atau adventure, diving dan snorkeling dan sebagainya. ”Ini prioritas karena SDM atau sertifikasi kompetensi sangat menentukan. Wisatawan akan nyaman jika SDM andal dan pelayanan menjadi baik,” kata Reza.
Reza juga telah mempersiapkan beberapa event berkelas dunia. Di antaranya adalah Sail Sabang yang akan diadakan di tahun 2017, Banda Aceh Coffe Festival 2017, serta Aceh Culiner Food 2017.