Achmad Chafid Tri, Perintis Jasa Transportasi Online OMJEK
Tentu, kondisi tersebut membuat Chafid berpikir apa yang bisa dilakukan untuk mempermudah mobilisasi seseorang ketika akan menuju suatu tempat yang tidak dijangkau angkutan umum.
''Sebenarnya ide muncul secara tidak sengaja. Saya bekerja di luar kota dan sering pulang ke Tulungagung ketika akhir pekan,'' ungkapnya.
Saat turun bus dari Surabaya, ujar Chafid, dirinya harus menunggu bus operan lagi kalau mau ke rumah.
Mau telepon keluarga sudah tengah malam sehingga kurang enak.
''Nah, dari sana saya berpikir kenapa tidak bikin transportasi online seperti yang sudah berkembang di kota-kota besar lainnya. Jadi, awalnya gitu aja, Mas, ide itu terpikir,'' ujar pemuda 22 tahun tersebut.
Setelah ide muncul, Chafid melakukan riset terhadap beberapa orang mengenai kesulitan jangkauan transportasi umum ke pelosok-pelosok.
Hasilnya, terang dia, hampir 80 persen menyatakan bahwa layanan tersebut memang dibutuhkan.
Chafid berpikir dan mengambil langkah untuk menggandeng developer aplikasi untuk menciptakan aplikasi OMJEK tersebut.
Akhirnya, mulai Februari 2017, anak ke-5 di antara 8 bersaudara dan putra pengusaha kawak Sutrimo Gangsar itu mendirikan ojek online bernama OMJEK.