Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ada 40 Kuburan di SMK Anyer

Sabtu, 26 April 2014 – 10:29 WIB
Ada 40 Kuburan di SMK Anyer - JPNN.COM

jpnn.com - SERANG - Para kepala SMK di Kabupaten Serang curhat kepada Wakil Bupati Serang Rt Tatu Chasanah soal berbagai permasalahan yang ada di lingkup pendidikan kejuruan.

Curhatan Kepala SMKN 1 Anyer Usman Maman barangkali yang paling unik. Usman mengeluhkan soal keberadaan 40 kuburan yang berada di lingkungan SMKN Anyer, di Desa Jaha.

"Problem di kita sedikit. Tanahnya tidak beli, diberi tanah negara. Tapi di dalamnya ada kuburan, 40 kuburan. Besok kita mau pindahin 16 kuburan. Kami memikirkan untuk pemapasannya. Ini sebenarnya ranah pemda, tapi diserahkan kepada kami," kata Usman saat audiensi dengan Wakil Bupati Serang di ruang pertemuan Tb Saparudin, Jumat (25/4).

Selain persoalan itu, Usman juga mengeluhkan soal tidak adanya angkutan yang melintasi sekolah. "Kapan trayek yang bisa dilewati siswa kami bisa beroperasi. Karena kalau tidak ada angkutan menambah biaya orangtua siswa yang kebanyakan dhuafa. Selain itu, plang untuk SMK juga tidak ada. Yang ada pasar dan pantai. Kalau ada pemerintah yang mau datang ke kami, suka bingung," kata Usman.

Lain Usman, lain Dwiyanti. Kepala SMK Pertanian ini meminta Pemkab Serang segera merelokasi sekolah mereka. Saat ini, SMK Pertanian berada di jalan Serang-Cilegon, tepatnya di daerah Drangong, Taktakan, Kota Serang. Lahan sekolah yang ada saat ini menurut Dwiyanti, tidak memungkinkan untuk praktek sekolah pertanian.

Ia menjelaskan bahwa sejak tahun 2012 SMK Pertanian mendapatkan akreditasi A dari pemerintah. SMK Pertanian juga memiliki alat-alat praktek yang lengkap, dan sudah bekerjasama dengan 15 industri dan perusahaan. Masalahnya, lahan untuk praktek bertani di kawasan tersebut saat ini berkurang. Sawah yang awalnya ada di belakang sekolah, kini berubah menjadi perumahan.

"Pohon-pohon yang rindang sekadang sudah tidak ada lagi. Jadinya air sudah tidak mengalir. Alat-alat tidak bisa digunakan karena sawah habis. Praktek siswa jadinya berkurang. Akhirnya kualitas lulusan menurun," kata Dwiyanti.

Ia berharap, Pemkab Serang segera menemukan lahan yang cocok untuk sekolah baru mereka. "Mohon bisa direlokasi. Tapi tanahnya tanah yang produktif. Ada air yang banyak. Kalau sama dengan sekolah lain, akan sangat tidak memenuhi kebutuhan SMK Pertanian," katanya.

SERANG - Para kepala SMK di Kabupaten Serang curhat kepada Wakil Bupati Serang Rt Tatu Chasanah soal berbagai permasalahan yang ada di lingkup pendidikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News