Ada Alasan Mengapa Minuman Energi Bisa Berbahaya
Jumat, 17 Februari 2017 – 12:30 WIB
Mencampur alkohol dengan minuman energi
Salah satu peserta studi, Barbara-Anne Tane, 34 tahun mengalami sindrom Long QT sejak berusia 16 tahun.
Ia mengatakan mencampurkan alkohol dengan minuman energi telah menjadi hal yang biasa ia lakukan saat keluar bersama teman-teman.
"Kalau bukan V, Red Bull [merk minuman energi]," katanya.
"Semua orang minum itu."
Saat itu, Barbara mengaku tidak tahu resiko kesehatan yang ditimbulkan minuman energi.
"Sekarang mereka telah mengkonsumsi minuman energi selama bertahun-tahun, menjadi bagian pola konsumsi banyak orang," katanya.
Sebagai bagian dari studi, Barbara diberi minuman energi dalam waktu 90 menit, sambil menjalani pemeriksaan jantung dan tes darah terus menerus.