Ada Apa dengan DPR dan Airbus A 350?
jpnn.com - JAKARTA - Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan, Tjipta Lesmana, heran dengan sikap Dewan Perwakilan Rakyat yang tak kritis menyikapi rencana Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Soemarno, berencana membeli pesawat Airbus A 350 untuk maskapai Garuda Indonesia.
Menurut Tjipta, ketika DPR memanggil Rini yang salah satunya untuk membahas Garuda, tak ada satu pun pertanyaan kritis yang dilontarkan para wakil rakyat yang terhormat di parlemen itu. "Bingung saya. Ada apa dengan DPR?" kata
Dia pun tak sepakat dengan alasan bahwa rencana pembelian ini baru sekedar minat, yang diwujudkan dengan penandatangan letter of intent. "Pertanyaannya, baru LOI, lalu kenapa Rini tandatangani pinjaman utang miliaran dollar (USD 40 miliar dari Tiongkok). Itu sudah dalam," kata Tjipta.
Tjipta pun tak setuju dengan alasan Rini yang menyebut butuh pesawat berbadan lebar, membutuhkan pesawat untuk mengangkut jemaah haji, dan penerbangan ke 10 kota di China.
"Airbus A 350 itu untuk penerbangan jarak jauh. Penerbangan ke Tiongkok itu dekat. Empat jam sudah sampai," kata Tjipta.
Nah, ia menegaskan, persoalan-persoalan ini semestinya dikritisi DPR. Namun, ia tak melihat parlemen melakukan hal tersebut. "Ada apa dengan DPR?" kata Tjipta. (boy/jpnn)