Ada Apa di Balik Lonjakan Harga Emas?

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti pada Pusat Ekonomi Makro dan Keuangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ragimun membeberkan prakiraan perekonomian belakangan ini.
Ragimun menjelaskan salah satu indikator perekonomian adalah harga emas yang akhir-akhir ini terus mengalami lonjakan.
Dia menyebut hal itu karena masyarakat menunggu kepastian atau "wait and see" stabilitas iklim usaha di tanah air.
Menurut Ragimun, masyarakat Indonesia sedang dalam fase perubahan pola investasi yang condong untuk mencari instrumen tabungan yang lebih aman dan stabil.
"Karena, perubahan pola investasi yang mereka anggap lebih aman dan stabil dibanding dengan investasi yang tidak nyaman pada investasi yang lebih berisiko seperti saham yang saat ini yang terus turun," ujarnya.
Ragimun menjelaskan peningakatan harga emas juga karena masyarakat menganggap instrumen investasi ini mudah untuk dicairkan, serta meski digunakan sebagai tabungan jangka panjang, harga jual logam mulia akan tetap naik.
Oleh karena itu, guna memperkuat pilihan instrumen investasi lain selain logam mulia, pemerintah mesti memberikan sinyal positif melalui kebijakan yang mendorong pertumbuhan di sektor riil, serta mengembalikan kepercayaan publik terhadap ekonomi nasional lewat kinerja BUMN.
Ketua Kelompok Riset Knowledge Based Economy Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan BRIN Bahtiar Rifai menyatakan harga jual emas saat ini melonjak hingga tiga kali lipat dibandingkan pada saat masa pandemi COVID-19 (2019-2023).