Ada Danau Berair Segar di Planet Mars
jpnn.com - LONDON - Hasil penelitian baru para ilmuwan menunjukkan sebuah danau kuno di Mars yang memiliki air segar dan mengandung unsur biologis utama seperti karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan sulfur. Materi-materi itu akan memberikan kondisi sempurna bagi kehidupan mikroba sederhana untuk berkembang.
Hal ini disampaikan tim peneliti misi Mars Science Laboratory (MSL) NASA, Curiosity setelah menganalisis satu set singkapan batuan sedimen di sebuah situs bernama Yellowknife Bay di Kawah Gale, dekat ekuator Mars. Batuan ini mengungkapkan bahwa di lokasi yang memiliki luas 150 km dengan gunung di tengahnya, terdapat satu danau sekitar 3,6 miliar tahun yang lalu .
"Penting untuk dicatat bahwa kami belum menemukan tanda-tanda kehidupan purba di Mars. Apa yang kami temukan adalah Kawah Gale mampu mempertahankan danau di permukaannya setidaknya sekali di masa lalu kuno yang mungkin telah menguntungkan bagi kehidupan mikroba miliaran tahun yang lalu. Ini merupakan langkah positif yang sangat besar untuk eksplorasi Mars," ujar Profesor Sanjeev Gupta, seorang anggota misi MSL dari Departemen Ilmu Bumi dan Rekayasa di Imperial College London, seperti dilansir scitech, Senin (9/12).
Para ilmuwan percaya danau di Planet Merah itu sudah ada sejak ratusan ribu tahun silam. Analisis tim menunjukkan, danau tenang ini kemungkinan memiliki air segar yang mengandung unsur-unsur biologis utama seperti karbon, hidrogen, oksigen , nitrogen dan sulfur. Danau tersebut akan memberikan kondisi sempurna untuk kehidupan mikroba sederhana seperti chemolithoautotrophs untuk berkembang.
Di Bumi, chemolithoautotrophs biasanya ditemukan di gua-gua dan di sekitar ventilasi hidrotermal. Mikroba memecah batuan dan mineral untuk energi.
"Hal ini menarik untuk memikirkan bahwa miliaran tahun yang lalu, kehidupan mikroba kuno mungkin telah ada di perairan tenang danau, mengubah larik kaya unsur menjadi energi. Tahap berikutnya dari misi, di mana kita akan mengeksplorasi singkapan berbatu lebih banyak di permukaan kawah. Hal ini bisa memegang kunci apakah memang ada kehidupan di Planet Merah," pungkasnya. (esy/jpnn)