Ada Kesamaan Isi Wasiat Penyerang Mabes Polri dengan Pengebom Katedral Makassar
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2014-2019 Fahri Hamzah meminta penegak hukum meneliti lebih lanjut surat wasiat yang ditulis para teroris yang meledakkan bom bunuh diri di Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, dan juga yang menyerang Mabes Polri, Jakarta.
Menurut Fahri, pesan terakhir teroris Makassar dan perempuan penyerang Mabes Polri memiliki kemiripan.
Keduanya sama-sama meminta orang terdekatnya menjauhi bank dan praktik riba. "Itu diinvestigasi saja," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (1/4).
Dia meminta aparat penegak hukum melibatkan psikolog dan pemuka agama dalam menelisik maksud dari wasiat yang dituliskan kedua teroris itu.
"Serahkan kepada psikolog, ahli psikologi massa, agamawan, klinik-klinik kesehatan jiwa, itu bisa lebih bermanfaat," kata politikus Partai Gelora itu.
Pelaku bom bunuh diri di Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3), berinisial LL ternyata sudah siap mati syahid.
Dalam surat wasiatnya, LL menyebut siap melaksanakan bom bunuh diri. Selain itu, LL juga meminta keluarganya menjauhi praktik riba.
Begitu pula dengan ZA, perempuan 25 tahun yang menjadi koboi di kantor Jenderal Listyo Sigit Prabowo itu menuliskan wasiat siap mati dan meminta keluarganya menolak sistem riba. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!