Ada Kontroversi di Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Komnas HAM Angkat Bicara
Selama menempuh pendidikan sekolah menengah kejujuran, korban aktif dalam ekstrakurikuler Paskibraka.
"Anaknya baik, ikut ekstra Paskibraka itu anak-anak pilihan. Kami belum dapat informasi yang jelas, kami belum berani menyampaikan penyebab sampai tertembak," kata Waka Kesiswaan SMK Negeri 4 Agus Riswantini.
Seorang Staf Kesiswaan SMKN 4 Semarang Nanang Agus menambahkan ada tiga muridnya yang menjadi korban penembakan.
Dua tertembak di bagian tangan, dan GRO di bagian pinggul yang meninggal dunia.
"Iya, memang dia (korban) anggota Paskibraka. Tiga siswa, satu meninggal. Dua selamat masih di rumah sakit belum bisa dikunjungi mentalnya belum siap. Pihak keluarga juga belum mengizinkan siapa pun," ujar Nanang.
Seusai kejadian korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi Semarang. Sempat dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD), tetapi nyawa korban tak tertolong.
Dalam insiden tersebut, terdapat dua teman satu sekolah korban yang juga dilarikan ke rumah sakit. Kondisinya terdapat luka di tangan akibat tembakan. Dua teman korban itu dinyatakan selamat dalam peristiwa tersebut.
"Benar, di data kami pasien masuk IGD 24 November 2024 sekitar 01.30 pagi dengan tidak membawa identitas, masuk ke bagian bedah kondisinya pinggul kanan terlihat luka dengan dugaan terkena tembak," kata Staf Humas RSUP Dr Kariadi Semarang Aditya Kandu.(mcr5/ant/jpnn)