Ada Obat dari Bidan Sebelum Bocah Cilik Lakukan Aksi Heroik
jpnn.com, ATAMBUA - Yohanes Ane Kala yang kini kondang gara-gara aksinya memanjat tiang bendera saat upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Kemerdekaan RI di Atambua, Kabupaten Belu, NTT mengaku sempat kurang sehat. Namun, bocah kelas I di SMP Negeri Motaain itu sembuh setelah diberi obat oleh seorang bidan sehingga bisa mengikuti upacara yang digelar di Lapangan Pantai Motaain, Atambua.
"Sebelumnya perut saya sakit tapi untung ibu bidan kasih obat untuk saya minum. Setelah itu baru pergi ikut upacara,” ujar Yohanes yang namanya di akta kelahiran tertulis Yohanes Gama Marchal Lau itu.
Bocah kelahiran 2004 putra warga eks Timor Timur itu mengaku sepontan tergerak memanjat tiang bendera setelah mendengar imbauan J. T. Ose Luan untuk mencari bantuan anak kecil guna mengambil tali bendera Merah Putih yang tersangkut di ujung tiang.
“Begitu dengar imbauan pak wakil bupati, langsung saya lari menuju tiang bendera dan panjat tiang bendera untuk ambil ujung tali bendera yang tersangkut di puncak tiang bendera," ungkap bocah yang akrab disapa dengan panggilan Johni itu.
Bocah yang namanya di akta kelahiran dan ijazah berbeda itu mengaku tergerak memanjat tiang bendera yang tinggi tanpa iming-iming. Hanya saja, memanjat memang sudah menjadi kesehariannya.
"Kebetulan saya biasa panjang pohon pinang kelapa dan pohon lainnya. Jadi saya optimis pasti berhasil panjat tiang bendera dan bawa turun tali benderanya," ujarnya.
Sementara bapak kandung Johni, Victorino Fahik Marchal mengaku bangga dengan upaya putranya untuk menurunkan tali untuk Sang Dwiwarna dari puncak tiang bendera kemarin pagi. Marchal juga mengaku terkejut saat mendengar aksi putranya.
"Sebagai warga negara Indonesia eke Timtim saya bangga dengan perjuangan anak saya. Sebab walaupun masih kecil tapi dia sudah punya semangat nasionalisme demi NKRI," ujar Fahik.(ogi/jpg)