Ada Ramalan Tak Sedap soal Perekonomian 2022, Tetap Waspada!
"Isunya bukan lagi seberapa cepat ekonomi Indonesia pulih, tapi lebih fundamental lagi. Ternyata pascapandemi ketimpangan semakin lebar, yang kaya tambah kaya, yang miskin tambah miskin," katanya.
Hal itu, kata dia, disebabkan oleh dampak digitalisasi di mana masyarakat ekonomi atas bisa mengakses berbagai hal secara daring, sementara masyarakat miskin yang pekerjaannya tidak bisa dilakukan melalui jarak jauh atau Work From Home (WFH) terbebani dengan kondisi pandemi.
Riset dari Bank Dunia menunjukkan bahwa 24 persen rumah tangga ekonomi atas menikmati digitalisasi untuk meningkatkan pendapatannya selama pandemi.
"Masyarakat kalangan paling bawah atau miskin hanya satu persen yang pendapatannya naik karena digitalisasi," tegas Bhima. (antara/jpnn)