Ada Vaksin Covid-19 dari Tiongkok & UEA, Erick Thohir Tetap Prioritaskan Merah Putih
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Erick Thohir mengaku tetap memprioritaskan pengembangan vaksin Merah Putih buatan dalam negeri untuk Covid-19.
Menteri BUMN itu menegaskan, kerja sama PT Bio Farma dengan Sinovac Biotech Ltd dari Tiongkok ataupun PT Kimia Farma bekerja sama dengan G42 Healthcare Holdings dari Uni Arab Emirates (UAE) dalam pengadaan vaksin Covid-19 bukan berarti mengesampingkan vaksin Merah Putih.
"Alhamdulillah kita dapatkan dua kerja sama (Sinovac dan G42) pada saat ini, tetapi tentu prioritas bagaimana vaksin Merah Putih tetap berjalan," kata Erick saat rapat dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (27/8).
Selain itu, Erick juga tengah menjajaki kerja sama dengan perusahaan lain yang juga memproduksi vaksin. Di antaranya adalah CanSino Biologics di Tiongkok, AstraZaneca di Eropa, maupun Bill & Melinda Gates Foundations yang bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat.
Erick menambahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana menerbitkan perpres dalam rangka pengembangan vaksin. Dalam perpres itu, kata dia, pimpinan tim pengembangan vaksin Merah Putih akan dipercayakan kepada Menteri Riset dan Teknologi (Ristek) dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro.
Adapun untuk ppsisi wakil ketua tim dipercayakan kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. "Karena memang infrastruktur yang digunakan sebagian besar dari perusahaan-perusahaan BUMN," tuturnya.
Erick menambahkan, vaksin yang dari Sinovac dan G42 hanya untuk dua kali dosis penyuntikan. Jeda waktunya dua minggu.
Selain itu, kata dia, vaksin tersebut masih bersifat jangka pendek, yakni enam bulan sampai dua tahun. "Bukan vaksin yang disuntikkan (untuk) selamanya," kata dia.