Adian Napitupulu Sentil Fadli Zon, Keras Banget
Adian kemudian mengatakan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 2/2022 tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara yang dikeluarkan oleh Presiden Jokowi, meluruskan sejarah terkait gagasan, ide dan perintah tentang Serangan Umum 1 Maret.
Selain itu, keppres juga sebuah upaya menjaga nama Soeharto dengan membatasi agar tidak terjadi klaim berlebihan terhadap peristiwa sejarah.
"Kenapa saya katakan menjaga, karena klaim berlebihan seolah Soeharto menjadi tokoh sentral yang menjadi sutradara sekaligus aktor pemeran utama dalam serangan umum 1 Maret, bisa saja kemudian ditafsirkan Soeharto seolah telah meniadakan struktur negara."
Yaitu presiden, wakil presiden hingga menteri pertahanan dan meniadakan struktur TNI yang ada di atasnya saat itu, antara lain Panglima Besar Soedirman dan Panglima Divisi III selaku atasan Letkol Soeharto.
"Menurut saya yang menarik untuk dipertanyakan apa motif Fadli Zon mengarang sejarah, seolah ingin menjadikan Soeharto sebagai tokoh utama serangan umum 1 Maret?" katanya.
Adian mempertanyakan langkah Fadli apakah sebagai upaya balas budi pada Soeharto yang mengangkatnya menjadi anggota MPR 1997 atau untuk menjerumuskan Soeharto?
"Ya, agar dianggap sebagai Letkol yang melakukan perang tanpa perintah presiden, menhan, Panglima Besar Jenderal Soedirman dan Kolonel Bambang Sugeng selaku panglima Divisi III wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta," katanya.
Sekjen Persatuan Nasional Aktivis 98 ini lebih lanjut menyebut sulit menyimpulkan motif sebenarnya dari Fadli Zon, tetapi membuat banyak pihak membuka kembali dokumen sejarah.