Adik Barak Obama Akan ke Jayapura
JAYAPURA - Adik tiri dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Maya Soetoro direncanakan akan berkunjung ke Jayapura, Papua pada 2014 mendatang.
Kepastian kunjungan Maya Soetoro itu disampaikan oleh Gubernur Papua Lukas Enembe,SIP,MH kepada wartawan usai melakukan acara makan malam Pemprov Papua bersama dengan pihak Hawaii University, di Swissbell Hotel Jayapura, Kamis (21/11) malam.
Pada acara makan malam itu, Gubernur Papua didampingi Plt. Sekda Papua Hery Dosinaen dan Kepala Badan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Susanna Wanggai.
Dijelaskan gubernur, kedatangan Maya Soetoro ini adalah sebagai tindak lanjut dari kerja sama antara Hawai University dan Universitas Cenderawasih di bidang pendidikan.
"Rencananya tahun depan dan ini kunjungan awal," ungkap gubernur menjawab pertanyaan wartawan.
Sebelum kunjungan Maya ke Papua, diawali dengan kedatangan tim dosen dari Hawai University ke Jayapura. Kunjungan ini juga sebagai kunjungan balasan, setelah pada bulan September lalu, Pemprov Papua berkunjung ke Hawaii.
"Pertemuan kami ini hanya makan malam saja. Ini kelanjutan dari kunjungan Pemprov Papua di Hawaii University dimana ada MoU atau nota kesepahaman yang telah ditandatangani bersama dengan Universitas Cenderawasih yang diwakili Rektor Uncen Karel Sesa. Dimana saya sebagai gubernur menjadi saksi," kata Lukas Enembe.
Inti kerja sama dengan Hawaii ini, hampir sama dengan Australia terutama di bidang pendidikan. Seperti pengiriman guru-guru untuk studi di Australia. Kemudian juga dosen dan juga pegawai.
"Sebelum Maya Soetoro ke Jayapura Papua, tim ini terlebih dahulu akan melihat permasalahan yang dihadapi di sini. Follow up dari kerja sama itu apa," terangnya.
Selama beberapa hari berada di Jayapura, Tim Hawaii University sudah melihat ada yang tidak pas, terkait dengan metode sistem mengajar guru.
"Ternyata memang dari segi guru dan juga metode mengajarnya banyak yang tidak sesuai. Tadi kita mendengarkan penjelasan mereka (tim dosen Hawaii University-red). Bahwa begitu ditanya anak -anak putra daerah tidak bisa belajar baik sesuai keluhan para guru. Dengan demikian metode mengajar gurunya yang salah. Jadi sebenarnya guru tidak boleh mengeluh seperti itu,"jelasnya panjang lebar.
Menurutnya tugas dari guru adalah bagaimana orang yang bodoh itu bisa menjadi pintar dan itu yang harus diubah, yakni mengubah cara mendidik dan mengajarnya. "Jadi banyak hal yang mereka lihat selama berada di Jayapura," pungkasnya.(cak/fud)