Cikarang Listrindo Kembangkan SMKN 1 Babelan Menjadi Sekolah Keunggulan
jpnn.com - PT Cikarang Listrindo Tbk konsisten mendukung program pemerintah untuk mencerdaskan dan memajukan bangsa. Bekerja sama dengan Yayasan Mitra Industri Mandiri, Cikarang Listrindo menyusun program pembinaan dan pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Babelan untuk menciptakan sekolah keunggulan yang menghasilkan alumni dengan karakter dan keterampilan vokasi baik serta sesuai kebutuhan dunia kerja maupun kewirausahaan.
"Melalui Program Lintas Energi, Listrindo Cerdas, Tingkatkan Kompetensi Anak Negeri", kami tidak hanya fokus terhadap peningkatan kualitas lulusan, tetapi juga peningkatan kompetensi para guru," kata Direktur Marketing dan Business Development Yudho Pratikto dalam sambutannya di acara penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara PT Cikarang Listrindo Tbk, Yayasan Mitra Industri, SMKN 1 Babelan, pelaku usaha (DUDI), Kamis (19/12).
Dia menjelaskan, sejak September 2024, bersama dengan Yayasan Mitra Industri Mandiri, Cikarang Listrindo telah menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk tenaga pengajar dan para murid SMKN 1 Babelan. Mulai dari workshop keselamatan dan kesehatan kerja, workshop penerapan budaya kerja horenso, workshop seputar persiapan menghadapi dunia kerja, kunjungan industri hingga materi guru tamu dari pelaku dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Pelaksanaan program ini juga mendukung penerapan link and match 8 1 yang memiliki tujuan untuk mendorong kualitas lulusan selaras dengan kebutuhan industri. Salah satunya melalui penerapan kurikulum yang tepat sasaran.
Hingga saat ini, lanjutnya, sebanyak 11 pelaku usaha telah berkomitmen untuk bekerja sama dalam mendukung perlaksanaan program ini. Beberapa di antaranya bekerja sama dalam melakukan sinkronisasi dan validasi kurikulum jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) untuk memastikan kurikulum yang berjalan telah sesuai dengan kebutuhan dari institusi DUDI.
"Diharapkan dengan berjalannya program ini, SMKN 1 Babelan dapat mencapai status SMK Pusat Rujukan Industri," ucapnya.
Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikdasmen Adi Nuryanto yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, setiap anak dididik harus diterima DUDI. Lulusannya harus sesuai kebutuhan DUDI. Para guru juga ditingkatkan kemampuan.
"Untuk mencapai itu, satuan pendidikan vokasi harus menyesuaikan kurikulumnya sesuai dengan kebutuhan DUDI," tegasnya.