Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Adu Sound Jelang Takbiran hingga Dugem Jalanan

Selasa, 29 Juli 2014 – 14:28 WIB
Adu Sound Jelang Takbiran hingga Dugem Jalanan - JPNN.COM
AJANG GENGSI: Para peserta menyulap mobil trailer menjadi audio mobile. Foto: Shulhan Hadi/Radar Banyuwangi/JPNN/com

Bahkan, saat mobil diskotek jalanan itu diparkir di Jl Trunojoyo, puluhan anak muda berjoget dan menyetop kendaraan yang melintas. Akibatnya, kemacetan tak terhindarkan. Dua ruas jalan searah sempat lumpuh sekitar dua jam. Bahkan, antrean mencapai 3 kilometer.

Aksi ala diskotek itu berlangsung hingga dini hari. Namun, tidak ada petugas kepolisian ataupun satpol PP yang melakukan penertiban. Suara bising dan suara sound system pun mengganggu masyarakat setempat. ”Jelas saya terganggu. Karena mobil itu banyak dan musiknya bukan musik slow, tapi sangat bising,” keluh Amin Tohari, 35, warga setempat.

Selain itu, aksi dugem tersebut dikecam sejumlah organisasi Islam di Pamekasan. Di antaranya, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pamekasan. Mereka mengaku kecewa dengan sikap para pemuda yang sudah menyimpang. Sebab, saat malam takbiran, mereka memperagakan gemerlapnya dunia malam dengan aksi dugem dan tari erotis.

Ketua HMI Cabang Pamekasan Moh. Khafifi mengatakan prihatin dengan perkembangan anak muda di Pamekasan. Menurut dia, pemuda yang melakukan aksi itu tidak memperhatikan etika sosial. Dengan demikian, perlu ada pembenahan dan pembinaan khusus dari pemerintah. ”Ini malam takbiran, bukan caranya menyambut Idul Fitri dengan cara dugem dan aksi tari erotis. Itu bertentangan dengan agama kita,” katanya.

Sekkab Pamekasan Alwi Beiq mengatakan, pihaknya berjanji menertibkan takbiran pada kesempatan selanjutnya. ”Kami sudah beri imbauan untuk melakukan takbir kepada masyarakat. Namun, ternyata mereka menyalahgunakannya. Tahun ini akan menjadi evaluasi sehingga tahun depan kami memperbaikinya,” katanya. (sli/c10/ami)

BANYUWANGI – Warga di Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur memiliki tradisi unik untuk merayakan datangnya malam 1 Syawal.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News