Aduh! Harga Emas Kembali Terpukul Mundur, Cukup Dalam
jpnn.com, JAKARTA - Emas mundur kian kencang pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), berada di jalur penurunan harian terbesar dalam sebulan.
Pasalnya, USD lebih kuat dan imbal hasil obligasi pemerintah yang lebih tinggi menghilangkan daya tarik logam tersebut.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terjun USD 35,2 atau 1,92 persen menjadi ditutup pada USD 1.798,50 USD per ounce.
Harga emas berjangka juga merosot USD 8,20 atau 0,45 persen menjadi menetap USD 1.825,50 pada Senin (6/9), setelah melonjak USD 22,2 atau 1,23 persen menjadi USD 1,833,70 pada Jumat (3/9), dan terpangkas USD 4,5 atau 0,25 persen menjadi USD 1.811,50 pada Kamis (2/9).
Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya melonjak 0,5 persen, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
"Pasar emas melihat beberapa retracement, dengan USD kemungkinan akan naik lebih jauh dan menekan logam," kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Emas mencapai tertinggi 2,5 bulan pada Jumat (3/9) setelah laporan pekerjaan AS yang jauh lebih lemah dari perkiraan memicu spekulasi bahwa Federal Reserve AS mungkin mendorong kembali pengurangan pembelian obligasi (tapering).
"Tetapi kenyataannya adalah mereka (Fed) ingin mulai melakukan tapering-nya, sehingga pasar (emas) akan melihat untuk memposisikan dirinya di depan jika hal itu benar-benar terjadi,” tambah Pavilonis.