Agnez Mo: Saya Indonesia, Sangat Ingin Merek Lokal Maju
”Pokoknya, semua harus sempurna karena saya tidak mau setengah-setengah dalam berkarya,” ucap penyanyi Long As I Get Paid itu.
Setiap produk yang hendak dijual diperiksa Agnez secara seksama. Prinsipnya,’’better than good’’ alias lebih baik dari bagus.
Tidak boleh ada barang yang cacat produksi karena pasti menurunkan ekspektasi konsumen. Setelah setahun persiapan dan pengonsepan, Lyke pun diluncurkan bulan ini.
Agnez puas. Dengan Lyke, pengguna benar-benar merasakan sensasi berbelanja di mal. Menurut dia, itu seperti penonton menyaksikan klip videonya.
”Pas nonton video atau dengar lagu saya, saya berharap penggemar bisa mendapat sensasi lebih daripada sekadar penampilan yang cantik atau musik yang bagus,” ungkapnya.
Mengelola Lyke menjadi sarana bagi Agnez untuk ambil bagian dalam pemberdayaan merek lokal. Toko-toko di aplikasi tersebut milik pengusaha Indonesia.
”Saya orang Indonesia dan sangat ingin merek lokal bisa maju,” jelas perempuan yang hari ini terbang kembali ke Los Angeles untuk mengurus rencana tur promo album X itu. (len/c20/ayi)