Ahli: BPA Bukan Pemicu Mikropenis dan Gangguan Kesuburan Pria
jpnn.com, MAKASSAR - Belakangan ini muncul informasi yang menyebutkan bahwa air minum galon polikarbonat guna ulang berpotensi menyebabkan gangguan kesuburan pada pria, termasuk kondisi seperti mikropenis.
Namun, anggapan ini tidak lebih dari sekadar mitos karena hingga saat ini belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa BPA dapat mengakibatkan permasalahan kesuburan pada pria.
Dokter Spesialis Andrologi Siloam Hospital dan Primaya Hospital Makassar Dr. dr. Rahmawati Thamrin mengatakan tidak ada bukti bahwa BPA menyebabkan mikropenis dan infertilitas pada laki-laki.
Saat ini, kata dia, sejumlah penelitian hanya diujikan pada hewan dengan skala terbatas, hasilnya pun tidak konsisten. Penelitian dilakukan secara khusus pada hewan dengan paparan dosis tinggi, sehingga tidak relevan jika dibandingkan dengan paparan yang kemungkinan terjadi pada manusia sehari-hari.
“Mikropenis adalah kondisi di mana ukuran penis lebih kecil dari ukuran normal. Kekurangan hormon androgen selama perkembangan dapat menyebabkan mikropenis. Hingga saat ini, bukti ilmiah terkait mengenai kaitan antara BPA dan kondisi mikropenis masih sangat terbatas dan tidak konklusif. Berdasarkan data, permasalahan kesuburan pria justru disebabkan oleh banyak hal, seperti hiperprolaktinemia atau kondisi ketika kadar hormon prolaktin dalam darah meningkat drastis hingga melebihi batas normalnya, rendahnya produksi hormon perangsang folikel FSH dan hormon luteinizing LH di kelenjar pituitari yang menyebabkan produksi FSH penurunan jumlah dan kualitas sperma, infeksi dan peradangan pada organ reproduksi pria, varikokel atau kondisi melebarnya pembuluh darah dalam kantung zakar, genetik dan berbagai masalah lainnya," katanya.
Dia mengatakan air galon yang diproduksi sesuai standar keamanan BPOM dan SNI aman untuk dikonsumsi dan tidak menyebabkan gangguan kesuburan pria termasuk mikropenis.
"Gaya hidup, pola nutrisi, dan paparan lingkungan lainnya yang justru memiliki pengaruh yang lebih signifikan terhadap kesuburan pria," tegasnya.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Bosowa ini mengingatkan untuk menjaga kesuburan dan mendukung kesehatan reproduksi secara optimal.