Ahli Forensik Sebut Tidak Tepat Jasad Mirna Diautopsi Ulang
jpnn.com - JAKARTA - Ahli forensik dari Universitas Indonesia, Budi Sampurna mengatakan, sudah tidak tepat jika autopsi ulang dilakukan terhadap jenazah Wayan Mirna Salihin.
Sebab, menurut dia, jenazah Mirna saat ini sudah berbaur dengan tanah.
"Sianida akan segera menghilang di organ hati dalam satu hari, di organ ginjal dalam tiga hari, di otak dan paru dalam 14 hari pascamati. Kemudian, penelitian lain menyebutkan hilangnya sianida dalam darah setelah tiga hari pascamati," kata Budi menjawab JPNN, Rabu (14/9).
Dokter Forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ini menjelaskan bahwa zat sianida besar kemungkinan sudah larut dan menghilang dari tubuh Mirna.
Kemudian, formalin yang sudah disuntik dalam tubuh Mirna, bisa merusak kadar sianida yang menjadi bukti dalam kasus kematian Mirna.
Sehingga, autopsi ulang yang dilakukan tidak akan menunjukkan data yang akurat.
"Sebab, formalin dalam cairan embalming dapat merusak sianida," jelas dia.
Budi melanjutkan, salah satu tujuan autopsi pada korban yang diduga keracunan adalah membuktikan adanya racun masuk ke dalam organ tubuh.