Ahli Toksikologi Unair Mengungkap 4 Fakta soal Nikotin, Bikin Melongo
jpnn.com, JAKARTA - Pembahasan soal nikotin masih jadi pro-kontra di kalangan masyarakat. Banyak yang menilai senyawa kimia alami itu berbahaya bagi kesehatan.
Ahli Toksikologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Shoim Hidayat mengungkap empat fakta soal nikotin, yaitu:
1. Nikotin bukan karsinogen
Shoim Hidayat mengatakan berdasarkan penelitian dari Lembaga Riset Kanker Internasional atau The International Agency for Research on Cancer (IARC), nikotin tidak terbukti sebagai zat karsinogen atau zat yang bisa menyebabkan penyakit kanker.
Timbul pertanyaan mengapa rokok sering kali dianggap sebagai salah satu produk olahan tembakau yang berpotensi menyebabkan kanker?
"Jawabannya karena untuk mengonsumsinya, rokok perlu dibakar dan menghasilkan asap," kata Dosen Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Unair ini dalam pesan elektroniknya kepada JPNN.com, Jumat (22/7).
Dia melanjutkan asap itu diperkirakan mengandung sekitar 5.000 senyawa yang mana beberapa di antaranya bersifat toksik hingga bisa memicu timbulnya kanker.
WHO mencatat ada 9 bahan toksik dalam rokok yang disebut senyawa berbahaya dan berpotensi berbahaya (Harmful or Potentially Harmful Constituents atau HPHC).
2. Cara mengonsumi nikotin
Secara klasik, nikotin bisa diperoleh dengan cara merokok. Belakangan ini, kata Shoim, beragam alat konsumsi nikotin (nicotine delivery system/NDS) terus berkembang.