Ahmad Basarah Desak Kemlu RI Sampaikan Nota Keprihatinan Atas Kekerasan Rasial Anti-Asia di AS
Hal ini menyulut sentimen superioritas kulit putih di AS, dan berujung pada tindak kekerasan rasial terhadap warga keturunan Asia yang dianggap menggeser dominasi kulit putih.
"Amerika adalah kiblat hak asasi manusia, demokrasi dan anti diskriminasi bagi dunia. Amerika dianggap negara yang sempurna sebagai melting pot bangsa bangsa di dunia. Tidak ada satu bangsa pun yang berhak mengklaim sebagai warga asli AS," beber dia.
Selain itu, kata Basarah, warga kulit putih Eropa di AS bukanlah warga asli AS. Nenek moyang mereka masuk sebagai kolonialis yang merebut tanah Amerika dari bangsa Indian.
"AS kini adalah negara yang dibangun oleh keringat berbagai bangsa dunia. Termasuk warga keturunan Asia," jelas Basarah.
"Jadi ketika kekerasan rasial abad 21 terjadi di AS, maka runtuhlah bangunan kepercayaan warga dunia terhadap demokrasi, hak asasi manusia dan prinsip anti diskriminasi AS, sebuah harga yang mahal untuk dibayar," imbuh dia.
Dia menuturkan, AS akan kehilangan kepercayaan dunia dan tidak layak lagi menjadi polisi dunia yang sering menekan negara lain atas dasar hak asasi manusia, anti diskriminasi dan demokrasi.
"AS harus mulai berkaca pada negaranya sendiri sebelum mulai menghakimi negara lain," tandas Basarah.
Media internasional memberitakan, kasus kekerasan verbal maupun fisik berbau rasial terhadap orang-orang Asia-Amerika terus meningkat di sejumlah wilayah di AS.