Ahmad Basarah Kenang Sosok Buya Syafii, Pikiran Beliau Selalu Fokus Bangsa Indonesia
“Bangsa Indonesia sebenarnya masih butuh sosok sosok guru bangsa yang bisa menjadi tempat belajar sekaligus mengingatkan bangsa ini jika dirasa ada yang melenceng dari cita-cita pendiri bangsa,” tegas alumnus Universitas Diponegoro (Undip).
Ketua Fraksi PDI Perjuangan itu menilai, bukan hanya bangsa Indonesia yang kehilangan tokoh asal Sumatera Barat, tetapi juga dunia internasional.
Selama ini lelaki santun dan sederhana itu terkenal tidak pernah lelah menyatukan visi esoterisme Islam di kalangan para pemuka agama dalam kapasitasnya sebagai Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP).
"Dunia Islam kehilangan beliau sama dengan saat bangsa Indonesia kehilangan mantan Presiden RI serta mantan ketua umum PBNU Abdurrahman Wahid, Nurcholis Madjid, Taufiq Kiemas atau tokoh besar lainnya," ujarnya.
Sekretaris Dewan Penasihat PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) menambahkan, bangsa Indonesia mungkin tidak akan kehabisan tokoh agama, tetapi sulit mencari orang yang bisa menyatukan agama dengan nasionalisme.
"Buya Syafii di mata saya adalah tokoh yang bisa melakukan peran itu,’’ tegas Ketua DPP PDI Perjuangan ini.
Buya Syafii, lanjut Ahmad Basarah, sangat gamblang mengatakan Pancasila menjadi bagian inheren dari bangsa, menjadi perekat bangsa.
Dia berpendapat mengganti Pancasila berarti melumpuhkan sendi bangsa.