Ahmad Muzani: Warga Lampung Menjunjung Tinggi Toleransi Keberagaman
"Kalau mau lihat bukti Empat Pilar diterapkan dan dijalankan dengan baik, itu ada di Lampung. Warga Lampung sangat terbuka. Warga Lampung menerima semua suku mulai dari Jawa, Bali, Sunda, dan Palembang, semua ada di sini. Itu bukti bahwa warga Lampung sudah menjalankan Empat Pilar kebangsaan," ujar Muzani.
Menurut dia, jika warga Lampung tidak memahami empat pilar, maka tidak mungkin mereka dapat menerima pendatang dari berbagai wilayah. Semua suku yang ada di Lampung terbukti dapat menjalin silaturahmi yang baik.
"Itulah kenapa kedaiaman bisa tercipta di tengah masyarakat Lampung yang beragam. Di pasar kita lihat ada suku Jawa, Bali, Padang, Palembang, semua berbaur dan saling menjaga ketertiban dan menghormati satu sama lain," jelasnya dalam keterangan tertulis.
Sementara di Kota Bumi, Muzani didampingi oleh Camat, Kapolres, dan pejabat daerah setempat.
Dalam acara itu juga Muzani menyampaikan pesan supaya masyarakat Indonesia bercermin pada toleransi keberagaman yang tinggi antarmasyarakat yang ada di Lampung. Sehingga pembangunan di Lampung tetap berjalan ke arah yang lebih baik.
"Persatuan menciptakan perdamaian. Sementara perdamaian menjadi syarat pembangunan. Kita bersyukur di negara yang kita cintai ini persatuan bisa dijunjung tinggi dan perdamaian bisa dirasakan. Akibatnya pembangunan berdampak bagi kemajuan dan kebaikan masyarakat," ujar Muzani.
Lantas, Muzani memberikan contoh negara-negara di dunia yang gagal menjaga persatuan dan kesatuan. Kegagalan itu menyebabkan tidak adanya pembangunan negara, sehingga yang terjadi hanya sebuah kemunduran.
"Lihatlah negara-negara yang kini tidak mampu menjaga persatuan dan kedamaian. Mereka tidak bisa berbuat untuk rakyatnya. Apalagi membangun negaranya, karena masih terus bergelut dengan pergulatan politik yang menyebabkan negara itu tidak ada persatuan dan kesatuna. Contoh yang nyata Afghanistan, Libya, Yaman dan Suriah yang masih terus terjadi perang saudara," papar Muzani.