Ahok-Djarot Bagus, Kok Pilih Anies-Sandi...
jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Media Survei Nasional (Median) menyimpulkan adanya paradoks di tengah pemilih Pilkada DKI Jakarta.
Paling tidak kesimpulan itu hadir dari hasil survei yang digelar 1-6 April lalu. Elektabilitas pasangan calon Gubernur DKI Jakarta, berbanding terbalik dengan sejumlah kriteria yang ada.
Di antaranya kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun, terkait program kerja. "Ketika kami tanyakan kepada responden terkait program kerja kandidat manakah yang terbaik, terlepas dari pilihan pada pilkada nanti. Ada 46,1 persen pemilih menilai program kerja Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat paling bagus," ujar Rico saat merilis hasil survei di Jakarta, Senin (10/4).
Sementara responden yang menilai program kerja Anies Baswedan-Sandiaga Uno lebih baik, kata Rico, hanya 39,3 persen. Sisanya 14,6 persen menjawab tidak tahu.
“Bahkan ketika ditanyakan terkait siapakah kandidat yang paling berpengalaman di antara keduanya, sebanyak 65,9 persen memilih Ahok-Djarot, " ucapnya.
Menurut Rico, hanya 23,2 persen responden memilih Anies-Sandi. Sisanya 10,8 persen menjawab tidak tahu.
"Jadi ini sebuah paradoks. Karena ketika kami tanyakan pasangan mana yang akan dipilih menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nanti, itu 49,8 persen responden memilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno," tutur Rico.
Sementara yang akan memilih Ahok-Djarot hanya 43,5 persen. Sisanya 6,7 persen belum menentukan pilihan.