Ahok Puji Langkah Jokowi Sikapi Konflik KPK Vs Polri
jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku setuju dengan langkah Presiden Joko Widodo yang tidak akan melakukan intervensi terkait kisruh antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Polri. Karenanya, Ahok menyebut langkah presiden sudah tepat.
"Saya bilang presiden sudah benar dalam hal ini, dia tidak melakukan intervensi, tidak minta SP3 (surat perintah penghentian penyidikan) segala macam tidak bisa," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (26/1).
Soal penyelesaian kisruh KPK dengan Polri, Ahok mengaku menyerahkannya kepada presiden. "Ya beliau harus putuskan, putuskan seperti apa," ujarnya.
Seperti diketahui, kisruh KPK dengan Polri berawal dari langkah komisi pimpinan Abraham Samad itu menjerat calon Kapolri Komisaris Jenderal Pol Budi Gunawan sebagai tersangka suap. Namun, Polri ternyata meresponnya dengan menangkap Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto yang disangka memerintahkan saksi memberikan keterangan palsu dalam persidangan sengketa Pemilihan Kepala Daerah Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah di Mahkamah Konstitusi tahun 2010.
Menanggapi hal itu, Ahok menyatakan polisi harus bisa membuktikan kesalahan Bambang. "Jadi polisi ternyata tidak terbukti di pengadilan, orang akan menggugat polisi. Enak aja main tangkap kalau kita-kita enggak salah, enggak bisa sembarangan polisi menangkap orang tanpa indikasi salah, enggak bisa. Buktikan di pengadilan," ucapnya.
Hal yang sama juga disampaikan Ahok untuk KPK. Menurutnya, KPK harus segera melakukan pemeriksaan terhadap Budi yang dijerat sebagai tersangka dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait transaksi mencurigakan.
"Nah sama juga KPK kan, enak aja membuat tersangka si Budi Gunawan udah dicalon jadi Kapolri oleh presiden. Ya sudah kalau kamu yakin dia tersangka ya udah proses dong, cepet penjarain dia, supaya anda enggak salah, tapi kalau enggak anda ngaco," tandas Ahok.(gil/jpnn)