Ahok Usul Perubahan Skema Subsidi BBM, Ketua MPR Bambang Soesatyo Merespons Begini
Kementerian ESDM melaporkan melihat tren minyak mentah dunia yang terus naik, pemerintah harus bersiap mengeluarkan Rp 320 triliun untuk subsidi kompensasi BBM dan LPG.
"Penikmat subsidi tersebut tidak seluruhnya berasal dari kalangan tidak mampu," beber Bamsoet sesuai mengunjungi Pertamina Integrated Enterprise Command Center (PIECC) di Jakarta, Selasa (19/4).
Selanjut itu, lanjut Bamsoet, masih masifnya jual beli solar bersubsidi yang dilakukan industri menjadikan subsidi energi untuk BBM ataupun LPG tidak tepat sasaran.
Hadir pada kesempatan itu, yakni Komisaris Pertamina sekaligus Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial, dan SVP PIECC Sigit.
Ketua DPR RI ke-20 itu menjelaskan jika subsidi tersebut diberikan langsung ke masyarakat tidak mampu yang menurut laporan BPS jumlah penduduk miskin per September 2021 sekitar 26,5 juta orang akan memberikan multiplier effect economy yg besar bagi peningkatan konsumsi rumah tangga.
Mengingat, menurut Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, sekitar 40 persen penduduk termiskin menikmati 36,4 persen dari budget subsidi energi, tetapi 40 persen penduduk terkaya malah menikmati hampir 40 persen dari budget subsidi energi.
Bamsoet menyebutkan laporan BPS pada September 2021 diketahui jumlah kendaraan bermotor di Indonesia mencapai 136,32 juta unit.
Jumlah tersebut erdiri dari 115,29 juta sepeda motor, 15,8 juta mobil penumpang, 5,01 juta truk, dan 233,42 ribu bus.