Ahoker dan Penentangnya Berseteru, Ini Saran Dede Yusuf ke Pemerintah
jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Demokrat (PD) Dede Yusuf menyatakan bahwa perhatian masyarakat di berbagai daerah kini masih tertuju pada kondisi politik di DKI Jakarta pasca-pilkada DKI Jakarta dan penahanan atas Basuki T Purnama alias Ahok.
Dede yang juga ketua Komisi IX DPR mengatakan, ada dua arus utama di masyarakat yang belakangan ini mengemuka, yakni pendukung Ahok atau yang kondang disebut dengan julukan Ahoker dan penentangnya. Menurut Dede, semua pihak memang sudah semestinya bisa menahan diri agar kondisi tidak memanas.
"Semua pihak harus menahan diri dan mengedepankan tenggang rasa yaitu menjaga perasaan orang lain dan memposisikan diri seperti orang lain yang bisa terluka perasaannya oleh tindak tanduk kita," ujar Dede melalui keterangan tertulis, Minggu (14/5).
Politikus bernama Asli Dede Yusuf Macan Effendi itu menambahkan, ada eskalasi politik terkait kasus hukum yang menjerat Ahok. Menurutnya, pemerintah tak semestinya membiarkan kondisi itu berlarut-larut karena akan menimbulkan gesekan sosial.
"Kondisi itu amat tidak kita harapkan. Saya berharap pemerintah melakukan langkah proaktif untuk meredakan ketegangan dengan mengedepankan jalan dialog," katanya.
Menurutnya, Indonesia dikenal sebagau salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. Dan kunci dalam negara demokrasi adalah proses dialog.
Dede menegaskan, dialog merupakan solusi terbaik. Dialog juga bisa mencegah benturan di masyarakat.
“Karena tidak ingin pula masyarakat dibentur-benturkan oleh pihak yang bisa memperkeruh keadaan. Tunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia adalah bangsa yang dewasa dalam berdemokrasi," tegasnya.