Aiman Adnan Nilai Jokowi Punya Agenda Lain di Balik Kenaikan BBM, Mau 3 Periode?
Aiman mengkritisi alasan Presiden Jokowi yang menyatakan bahwa BBM Indonesia termasuk paling murah di Asia.
Menurut Aiman, Jokowi hanya membandingkan harga BBM Indonesia dengan negara-negara maju, seperti Amerika Serikat Rp 19.400 per liter dan Singapura Rp 33 ribu per liter.
Aktivis asal Sulawesi Selatan itu menganggap wajar harga BBM di dua negara itu tinggi mengingat pendapatan per kapita warganya juga tinggi.
Pada 2021, menurut laporan Bank Dunia, pendapatan per kapita per tahun Singapura sekitar Rp 1 miliar dan Amerika Serikat sekitar Rp 944 juta, sedangkan Indonesia hanya Rp 63 juta.
"Jadi, Pak Jokowi jangan hanya membandingkan harga BBM dengan negara maju. Di Malaysia, oktan 95 dijual sekitar Rp 6.780 per liter, sedangkan di Brunei oktan lebih bagus malah lebih murah lagi, tidak sampai Rp 6 ribu," kata dia.
Dia menilai Presiden Jokowi juga bisa membatalkan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara apabila benar BBM subsidi membebani APBN. Meski Jokowi mengeklaim pembangunan menggunakan dana dari pihak swasta, tetapi anggaran yang dikeluarkan tersebut bisa digunakan untuk BBM.
Aiman khawatir apabila BBM dinaikkan, daya beli masyarakat kecil semakin menurun, sehingga membuat kericuhan yang lebih dalam lagi.
"Atau jangan-jangan ada agenda lebih besar lagi di balik kekacauan dari dampak kenaikan BBM nanti. Apalagi Pak Jokowi terkesan mentel di hadapan para sukarelawannya bahwa ini negara demokrasi sehingga wajar masyarakat menyampaikan Jokowi 3 periode," kata Aiman.