Ainul, Emak-emak Produksi Kecap Nomor Dua
Namun, kualitas yang jauh lebih baik daripada kedelai impor, membuat Ainul ingin mempertahankannya. Salah satunya dengan konsisten memproduksi kecap dengan bahan baku kedelai lokal. Tiap 1 kilogram kedelai, bisa digunakan untuk memproduksi 25 liter kecap.
Karena murni menggunakan bahan-bahan segar, butuh waktu cukup lama bagi Ainul untuk memproduksi kecapnya. Mulai proses awal sampai siap dipasarkan, setidaknya butuh waktu 26 hari. ”Yang membedakan proses pembuatan kecap kami ada pada tahap fermentasinya. Ada dua tahap fermentasi yang harus dilalui,” kata wanita kelahiran Banjarmasin, 41 tahun silam ini.
Prosesnya, kedelai yang sudah direbus selama dua jam diragi dan didiamkan dulu selama tiga hari tiga malam. Proses pendiamannya di ruangan yang gelap.
Selanjutnya, kedelai yang sudah ditumbuhi jamur baik tersebut, dijemur lagi sampai kering. ”Kurang lebih 3 hari sampai 1 mingguan proses penjemurannya,” kata Ainul.
Setelah dijemur, barulah proses fermentasi tahap kedua dimulai. Selama 20 hari, biji kedelai yang sudah kering itu direndam dengan air dan garam kasar (uyah grasak) beryodium. Pati dari hasil rendaman kedelai inilah yang nantinya menjadi bahan dasar pembuatan kecap.
Selain kedelai, untuk memberikan rasa, Ainul juga menambahkan rempah-rempah ke dalam kecap buatannya. Jadi, bukan hanya didominasi rasa manis, kecap buatannya juga kaya dengan rasa rempah.
Karena semua bahan bakunya alami, dari aspek kandungan gizi atau nutrition fact yang diuji di laboratorium pangan Universitas Brawijaya, kecap buatan Ainun aman untuk dikonsumsi anak-anak berkebutuhan khusus. Terutama bagi anak-anak autis.
Kini, setiap bulannya, Ainul rutin memasok kecap ke lembaga yang bergerak untuk menangani anak-anak autis yang ada di Surabaya.