Aipda Rohimah, dari Bismillah menjadi Alhamdulillah dengan Koin Rupiah
Aipda Rohimah menggulirkan program bernama Geserin, sebuah akronim dari 'gerakan seribu koin' untuk membantu warga kurang mampu, khususnya lansia, di Muaragembong.
Ide tentang Geserin itu muncul secara tak sengaja pada 2017. Awalnya, perempuan kelahiran 1984 itu menemukan banyak uang receh berupa koin Rp 50 dan Rp 100 di jalanan.
"Memang di kampung (koin Rp 50 dan Rp 100, red) dibelanjakan ke warung enggak diterima," kata Rohimah pada penyerahan Hoegeng Awards 2022 di Ballroom The Tribrata, Jakarta Selatan, Jumat (1/7).
Dari situlah muncul ide program Geserin. Menurut Rohimah, recehan itu akan jauh lebih bermanfaat dan berharga bila dikumpulkan, lalu digunakan membeli sembako bagi lansia.
"Saya berpikir sayang banget (uang receh dibuang di jalanan, red)," tuturnya.
Rohimah pun mulai mengumpulkan koin-koin yang berceceran. Sedikit demi sedikit, koin yang sudah terkumpul dan nilainya mejadi ribuan rupiah dikemas menggunakan selotip.
Bila koin-koin itu nilainya sudah setara harga sembako, Rohimah pun langsung membelanjakannya. Sepanjang Geserin berjalan, kumpulan receh terbanyak yang pernah dihitung Rohimah ialah senilai Rp 1 juta.
Sembako dari program Geserin itu diserahkan kepada lansia. Rohimah mengasuh beberapa kakek dan nenek yang tak mampu secara ekonomi.