Airlangga Hartarto Lebih Loyal ke Jokowi, Berpeluang Besar Menang
jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah kalangan menilai perolehan suara Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto pada pemilu 2019 cukup mengejutkan. Di luar predeksi, partai yang citranya sempat anjlok pascakasus korupsi Setya Novanto itu ternyata masih moncer.
Meski bukan sebagai pemenang utama, Partai Golkar meraih suara signifikan. Golkar berhasil menduduki 85 kursi di DPR. Jumlah itu berada di urutan kedua setelah PDI Perjuangan.
Partai Gerindra, meski perolehan suaranya menempati peringkat kedua, hanya mampu mendudukkan 78 kadernya di DPR RI.
Dengan prestasi tersebut, kepemimpinan Airlangga bisa terbilang mampu membalikkan keadaan Golkar di Pemilu 2019. Apalagi dalam periode 2014-2019 ini, Golkar menghadapi turbulensi politik yang luar biasa besar.
Pengamat politik dari Universitas Bung Karno, Cecep Handoko menilai, trubulensi yang memang terbawa dari kasus Setya Novanto bisa distabilkan oleh Airlangga Hartanto.
"Karena kita tahu, sebelum Airlangga menjabat memang sangat mencekam. Yang pada akhirnya membuat Golkar keteteran untuk itu," kata Cecep dalam pernyataan resminya, Selasa (6/8).
BACA JUGA: Jika Gerindra Bergabung di Pemerintahan, PAN Bisa Pimpin Barisan Oposisi
Namun, Airlangga berhasil membuktikan sebagai nahkoda yang baik dengan mengatasi turbulensi politik itu dalam waktu singkat. Di bawah kepemimpinannya, Golkar kembali stabil dan berhasil bertahan di tiga besar dalam Pemilu Legeslatif 2019.