AirNav Indonesia Paparkan Program Kerja Sepanjang 2019
jpnn.com, PADANG - Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto memaparkan beberapa program besar yang dikerjakan pada 2019.
Di antaranya yakni pembangunan menara pengendali lalu lintas penerbangan (ATC Tower) di New International Yogyakarta Airport (NYIA), Banjarmasin, Solo, Ilaga, Wamena, Palu.
Kemudian Bandara Silangit, Bengkulu, Letung, Muara Teweh, Dekai dan Sintang.
Selanjutnya peremajaan dan upgrade ADS-B (Automatic Dependent Surveillance Broadcast) di sejumlah bandara, A-SMGCS (Advanced-Surface Movement Guidance and Control System) level 2 di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, penambahan mobile tower, serta 3D ATC simulator dan surveillance simulator.
Seluruh program investasi tersebut diharapkan bisa meningkatkan layanan navigasi penerbangan secara merata di seluruh ruang udara Indonesia.
Layanan navigasi penerbangan yang diberikan oleh AirNav Indonesia sepanjang 2018 mendapatkan predikat excellent dari maskapai penerbangan yang beroperasi di Indonesia.
“Sinergi dengan seluruh stakeholder penerbangan adalah kunci keberhasilan dalam merangkai konektivitas udara. Kami mengapresiasi salah satu mitra strategis kami yaitu Indonesia National Air Carriers Association (INACA) yang telah memberikan predikat excellent untuk layanan navigasi penerbangan. Capaian ini menjadi pelecut semangat baru untuk terus meningkatan layanan navigasi penerbangan,” tutur Novie.
Service Quality Index (SQI) berdasarkan survei yang dilakukan oleh INACA meningkat menjadi 4,31 di tahun 2018 dari sebelumnya 4,07 di tahun 2017.
SQI didapatkan melalui perpaduan antara Cockpit Crew Satisfaction Index (CSI) dengan proporsi nilai 80% dan Observed Quality Index (OQI) dengan proporsi nilai 20%.
CSI ditentukan melalui metode survei dan wawancara Proportionate Stratified Random Sampling (PSRS) terhadap 1.015 pilot on duty yang mendarat di lokasi survei, yang terdiri dari 844 pilot rute domestik dan 171 pilot rute internasional.(chi/jpnn)