Akademisi IPB Sebut Fluktuasi Harga Cabai Adalah Siklus Musiman
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat pangan IPB sekaligus Ketua Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Dwi Andreas Santoso mengatakan, kenaikan harga cabai yang terjadi selama ini merupakan siklus musiman yang disebabkan cuaca ekstrem, seperti curah hujan tinggi.
Menurut dia, siklus ini bahkan sudah diamati dirinya sejak tujuh tahun terakhir.
Sehingga, kata Andreas, kerap dijumpai saat puasa dan Lebaran harga komoditas utama seperti cabai, bawang dan ayam potong akan mengalami kenaikan.
"Sebenarnya tidak ada kaitannya dengan ramadhan atau lebaran. Kenaikan ini hanya siklus musiman biasa akibat cuaca ekstrim. Kalau diperhatikan saat ini nampaknya mulai kembali normal," ujar Andreas di Jakarta, Rabu (7/4).
Di sisi lain, kata Andreas, kondisi harga subsektor tanaman pangan sejauh ini dalam kondisi yang wajar. Hal ini bisa dilihat dari data margin perdagangan dan pengangkutan (MPP) tanaman pangan selama lima tahun terakhir.
"Kalau kami melihat data MPP hortikukultura memang relatif tinggi bahkan bisa 60 persen. Tapi kalau MPP untuk tanaman pangan selama 5 tahun ini masih dalam batas wajar, yakni sekitar 20 persen," beber dia.
Selain itu, dia menilai, jika dikaitkan dengan pembelian cabai dengan harga yang mahal berdampak baik untuk membantu peningkatan kesejahteraan petani.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Ermarini mengatakan, ke depan harus ada analisa yang dalam mengapa kondisi harga di lapangan mengalami lonjakan.