Akhir Tahun, Penyaluran Kredit Perbankan Naik
Rabu, 22 Desember 2010 – 12:57 WIB
Masih menurut Difi, DPK rupiah meningkat pada tiga kelompok bank, yakni bank swasta, bank Persero dan KCBA. Di mana yang tertinggi terjadi pada kelompok bank Persero yakni Rp 5,84 triliun. Sedangkan di dua kelompok bank lainnya, yakni bank campuran dan BPD, mengalami penurunan masing-masing sebesar Rp 3,98 triliun dan Rp 0,67 triliun.
"Sementara itu, DPK valas hanya naik pada kelompok KCBA sebesar Rp 0,67 triliun. Sedangkan empat kelompok bank yang lain (swasta, Persero, campuran dan BPD) mengalami penurunan, (yaitu) terbesar pada kelompok bank Persero (Rp 7,72 triliun) dan terendah pada kelompok BPD (Rp 0,01 triliun). Dalam denominasi valas, DPK turun USD 1,02 miliar, (dengan yang) tertinggi pada kelompok bank Persero sebesar USD 0,85 miliar," papar Difi pula.
Sementara jika dilihat per komponen, menurut Difi lagi, penurunan DPK selama pekan laporan disebabkan turunnya deposito dan giro, masing-masing sebesar Rp 5,78 triliun dan Rp 1,63 triliun. Penurunan pada dua komponen tersebut terutama terjadi pada instrumen valas, di mana deposito valas turun Rp 2,99 triliun dan giro valas turun Rp 6,07 triliun. Sedangkan tabungan tercatat naik sebesar Rp 5,47 triliun.