Akhirnya, Australia dan China Teken Kesepakatan Perdagangan Bebas
Pelaku industri pengolahan susu telah berusaha keras melobi agar kesepakatan perdagangan bebas dengan China ini bisa berlaku sebaik, jika tak bisa lebih baik dari, Selandia Baru.
Ketua Dewan Industri Pengolahan Susu Australia, Noel Campbell, mengutarakan, industri yang dipimpinnya siap merayakan kesepakatan ini.
"Dengan segala manfaat dan masalah yang menyertainya, dengan melihat tarif dan jaminan perlindungan, kami percaya bahwa kami mendapatkan apa yang kami mau," ujarnya.
Noel mengutarakan, sehubungan dengan jaminan perlindungan, Australia memiliki kesepakatan yang lebih baik ketimbang Selandia Baru. Tapi ia juga menunjukkan bahwa kesepakatan ini tidak unggul dalam segala hal.
"Sehubungan dengan beberapa tarif, saya pikir masa berlaku mereka masih cukup lama, tapi secara keseluruhan, kami sangat senang," ungkapnya.
Kepala regional dari sektor agrobisnis di Bank Australia Nasional-Asia, Patrick Vizzone, setuju bahwa kesepakatan ini akan sejajar dengan yang dimiliki Selandia Baru, tetapi ia menunjukkan bahwa jaminan perlindungan tak merisuakan para eksportir di sana.
"Jika Anda memikirkan ketika FTA di Selandia Baru mulai berlaku pada tahun 2008, 10 persen ekspor Selandia Baru pergi ke China. Tahun lalu, jumlahnya 45%. Jadi jelas, jaminan perlindungan tidak memainkan peran utama dan perdagangan antara Selandia Baru dan China telah berkembang selama waktu itu," jelas Patrick.
Sebagai bagian dari kesepakatan 18 milyar dolar, tarif pada ekspor produk susu Australia akan dihapus dalam waktu empat sampai 11 tahun, dan tarif 15% pada susu formula bayi akan dihapus lebih dari empat tahun.