Akhirnya Palestina Gelar Pemilu setelah 15 Tahun Perpecahan
Undang-undang tersebut menyerukan pemilihan umum yang adil, di mana "para pemilih dapat mengekspresikan keinginan mereka tanpa batasan atau tekanan.”
Pemungutan suara parlemen terakhir Palestina, pada 2006, menghasilkan kemenangan mengejutkan oleh Hamas, menciptakan keretakan yang semakin dalam ketika Hamas menguasai Gaza pada 2007.
Jajak pendapat terbaru menunjukkan persaingan yang ketat.
Pada Desember 2020, Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei Palestina menemukan bahwa 38 persen akan memilih Fatah dalam pemilihan parlemen, dan 34 persen untuk Hamas.
Namun, mereka memperkirakan bahwa Hamas akan unggul dalam pemilihan presiden, dengan 50 persen lebih memilih pemimpin Hamas Ismail Haniyyeh dan 43 persen Abbas.
Meskipun Abbas memenangkan pemilihan presiden terakhir pada tahun 2005, Hamas tidak mencalonkan diri melawannya. (ngopibareng/jpnn)