Akibat Bawa Anak Gadis Orang hingga Larut Malam....
jpnn.com - jpnn.com -Seorang sopir angkutan kota (angkot) di Sorong Timur, Papua Barat bernisial Lm (24) lagi apes. Gara-gara terlambat mengantar pulang pacarnya Sn (21), Selasa (7/3) dini hari kemarin, dia harus berurusan dengan kepolisian.
Lm dilaporkan pihak keluarga Sn ke Polsek Sorong Timur dengan tuduhan penculikan. Laporan keluarga cukup beralasan. Pasalnya, telepon genggam Lm dan Sn tidak bisa dihubungi. “HP kami berdua low bat, jadi mati memang,” katanya pada Radar Sorong, di Polsek Sorong Timur, Selasa siang.
Dia menceritakan, kejadian bermula pada Senin (6/3) malam. Seperti biasa, malam itu Lm menjemput Sn untuk kemudian diajak jalan. Pihak keluarga Sn telah berpesan kepada keduanya untuk pulang di bawah jam 9 malam. Mendengar permintaan keluarag, Lm menyanggupi.
Lm lalu mengajak Sn yang berstatus mahasiswi semester empat itu ikut dengannya mencari penumpang. Hingga akhirnya Lm diminta untuk mengantar temannya menuju Pelabuhan Sorong. “Teman ini mau berangkat ke Kalimantan. Jadi barang semua naik, selesai dibayar baru kami pulang,” katanya.
Sementara itu, pihak keluarga Sn merasa khawatir. Sn dan Lm tidak bisa dihubungi. Pihak keluarga lalu meminta bantuan Bhabinkamtibmas Kelurahan Klasabi, AIPDA Fahri Husen dan Polsek Sorong Timur untuk mencari keberadaan Sn.
Keluarga khawatir Lm membawa Sn keluar kota. Bhabin dan anggota piket kemudian menyebar untuk mencari keberadaan sepasang kekasih tersebut. Hingga pukul 24.00 WIT, anggota piket mendapati keduanya tengah berada di kawasan traffic light Km 8.
“Jadi pihak keluarga ini dengar kabar saya mau bawa anak perempuannya ke Kalimantan. Padahal teman saya yang mau berangkat,”kata Lm.
Meskipun telah mendengar penjelasan dari Lm. Pihak keluarga Sn tak mau mengalah. Mereka bersikukuh untuk menyeret Lm ke balik jeruji besi. “Kalau keluarga masih tidak bisa terima saya akan hubungi kepala suku. Kejadian ini harus jadi pembelajaran ke depan. Untuk laki-laki agar lebih tepat waktu kalau ajak anak gadis orang keluar,”kata Bhabin Kamtibmas. (ayu/jpnn)