Akil Mochtar: Kenapa Tidak Ditembak Saja Heli itu?
jpnn.com - JATUHNYA helikopter jenis Bell 206 di dekat Rumah Sakit Efarina Etaham, Berastagi, Senin pagi (30/12), mengingatkan persidangan sengketa pemilukada Kabupaten Simalungun yang digelar di Mahkamah Konsitusi, 20 September 2010.
Pada sidang hari itu, masalah maraung-raungnya helikopter diungkit sejumlah saksi yang dihadirkan oleh pasangan T Zulkarnain Damanik-Marsiaman Saragih.
Saksi membeberkan pergerakan helikopter milik JR Saragih itu pada 26 Agustus 2010 pagi, sesaat sebelum pencoblosan pemilukada Simalungun dimulai. Helikopter yang memutar-mutar di hampir seluruh kecamatan itu dianggap sebagai tindak kecurangan di masa tenang, yang mestinya bebas dari bau kampanye.
Abdul Khaliq Khan, Ketua Tim Kampanye pasangan Zul-Marsilam mengungkapkan, helikopter yang di badan sampingnya tertempel nama JR Saragih, yang biasa dipakai saat masa kampanye, terbang rendah sehingga menyita perhatian warga yang akan memberikan hak suaranya.
“Ini pelanggaran pada minggu tenang. Ada helikopter milik pasangan nomor urut empat, melintas di beberapa kecematan, sangat rendah,” ujar Abdul saat hadir sebagai saksi.
Mendengar cerita itu, Ketua Majelis Hakim MK Moh Akil Mochtar berseloroh. “Kenapa tidak ditembak saja pakai bazoka?” tanya Akil. Dengan polos, Abdul menjawab, dia tak punya bazoka.
Akil yang saat ini berada di tahanan itu bertanya lagi, darimana saksi tahu bahwa heli itu milik JR Saragih. Dijawab,” Ada tulisan di situ.”
Saat itu Akil langsung mengonfirmasi masalah heli itu ke JR Saragih, yang saat itu berbatik coklat muda. JR Saragih mengatakan, heli itu sebenarnya merupakan sarana tranportasi sebuah rumah sakit. “Kebetulan saya punya rumah sakit. Itu helikopter untuk pelayanan masyarakat,” kata JR Saragih.