Akses Jalan di Belakang Stasiun Ditutup, Warga Protes
jpnn.com, TAMBUN SELATAN - Warga Kampung Kobak Desa Mekarsari, memprotes pihak PT Kerata Api Indonesia (KAI) yang menutup akses jalan di belakang Stasiun Tambun, Kabupaten Bekasi, Jumat (3/11).
Saat akses jalan warga yang melintasi rel kereta api tersebut dibuka, selain menumbuhkan perekonomian masyarakat, juga memudahkan anak sekolah yang berjalan lebih dekat.
Hal ini dikatakan salah satu warga, Shobirin (39). Dia menjelaskan, sejak akses jalan itu ditutup oleh PT KAI, mata pencaharian puluhan pedagang dan tukang parkir tidak ada lagi.
“Kami paham hal tersebut menyangkut keselamatan warga, namun disisi lain, perekonomian warga menjadi terganggu,” ujar pria yang juga berdagang di sekitar lokasi tersebut.
Menurut Shobirin, sebelum akses jalan ditutup dia bisa mendapat omset sebesar Rp 500-Rp 600 ribu per hari. Namun, semenjak ditutup turun drastis menjadi Rp 100-Rp 150 ribu. Kata dia, hal tersebut sama saja mematikan mata pencaharian warga.
“Yang namanya dekat dengan stasiun, sudah pasti banyak yang bisa dilakukan warga sekitar. Tapi kalau sudah ditutup seperti ini, apa yang bisa dilakukan warga? Kami berharap, ada kebijakan untuk dibuka lagi,” harapnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Daris yang melakukan survei langsung ke Stasiun Tambun mendukung masyarakat supaya PT KAI membuka pagar sebagai akses jalan.
Kata Daris, pihaknya sudah berdiskusi dengan pengelola Stasiun Tambun terkait keluhan warga. Dia menerangkan, pihak stasiun melakukan penutupan atas dasar aspek keamanan.