Aksi 4/11 Dituding Politis, Demokrat: Jahat!
jpnn.com - JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachlan Nasidik mengingatkan, terlalu jahat jika Aksi Bela Islam 2 di depan Istana Negara, Jakarta, Jumat (4/11) dikait-kaitkan dengan Pilkada DKI Jakarta.
Menurut Rachlan, sudah terlalu banyak bukti yang menyatakan bahwa demonstrasi in bukan urusan yang terkait pilkada.
Karenanya dia menegaskan, demo menuntut Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama diadili karena menista Islam, tidak ada urusannya dengan menjegal Ahok di pilkada.
“Jahat rumor yang menyatakan bahwa demo ini terkait pilkada yang ditunggangi oleh kelompok partai politik tertentu agar Ahok tidak bisa ikut kontestasi,” kata Rachlan saat diskusi “Rival Elit Pilkada DKI” di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/11).
Dia menyatakan, dalam kenyataannya kalau Ahok pun menjadi tersangka penista agama Islam, yang bersangkutan tetap bisa ikut pilkada.
“Itu hal yang harus ditegaskan,” kata anak buah Susilo Bambang Yudhoyono di Partai Demokrat ini.
Lebih lanjut dia mengatakan sejak Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni muncul sebagai pasangan calon Pilkada DKI Jakarta, mulai keluar isu bermacam-macam. Terutama terhadap SBY.
Hal itu pula yang mendorong SBY harus memberikan keterangan pers mengklarifikasi semua isu.
Menurut Rachlan, Agus-Sylvi, Partai Demokrat, SBY maupun dia sendiri ingin menang pilkada dengan cara yang bermartabat.