Aksi Keren Sketser Ternama Indonesia Peringati Hari Pohon
jpnn.com - HARI pohon sedunia yang selalu diperingati setiap 21 November tak mau dilewati begitu saja oleh sketser ternama Indonesia, Hamid Nabhan. Pria yang juga kolektor dan pelukis itu memperingatinya dengan aksi keren. Yakni pembagian ribuan buku dan sketsa guratan tangannya kepada masyarakat.
Dimulai pukul 09.00, Hamid mulai membagikan buku berjudul Pohon Sunyi : Antologi Puisi Bumi di jalan raya Darmo. Aksinya kemudian dilanjutkan ke beberapa titik lain, termasuk pelataran mal Delta Plaza Surabaya.
Tak sekadar membagikan, Hamid yang karya-karyanya banyak dikoleksi pesohor baik dalam dan luar negeri itu juga mengkampanyekan tentang pelestarian pohon. ”Kalau bukan dimulai dari kita, siapa lagi? Jangan sampai menunggu pohon sudah rusak, tertebang semua, dan alam marah pada kita baru kita sadar,” tegasnya.
Ya, dibalik karya-karyanya yang fenomenal, Hamid juga dikenal sebagai aktivis lingkungan. Hampir semua karyanya selalu menyertakan alam, terutama pohon. Bahkan lukisan maupun sketsanya tentang pohonlah yang banyak diburu oleh kolektor.
Tak heran, untuk satu karya lukisannya yang berukuran 1 x 1 meter mampu menembus harga ratusan juta rupiah. Sedangkan sketsanya bisa laku jutaan rupiah. Kebanyakan dibeli oleh warga asing seperti Australia dan Swiss. ”Biasanya mereka beli lewat situs lelang atau langsung menghubungi saya ketika berpameran di luar,” jelasnya.
Buku Pohon Sunyi : Antologi Puisi Bumi sendiri merupakan buku ke 14 bagi pria yang juga kolektor lukisan karya Affandi dan Raden Saleh itu. Memiliki ketebalan 80 halaman, ada lebih dari 50 puisi yang dia sertakan dalam buku yang proses pembuatannya sudah dilakukan sejak dua tahun silam.
Kecintaan Hamid pada pohon tak lepas dari kerinduannya pada kondisi alam yang asri seperti masa kanak-kanak silam. Tak dipungkiri, kemajuan peradaban kota yang ditandai pembangunan fisik di berbagai sudut kota mampu mereduksi keberadaan ruang hijau.
Pun begitu, dengan beragam alasan, hutan-hutan di belahan lain Indonesia juga tak lepas dari aksi penebangan dan pembakaran liar.
”Akibatnya coba kita renungi. Seperti yang terjadi baru-baru ini di Kalimantan dan Sumatera. Ketika pohon dibakar, asap membumbung kemana-mana. Melumpuhkan semua sektor kehidupan. Mulai ekonomi, penerbangan, pendidikan, hingga kesehatan,” ujarnya.
Tak heran, karena kecintaannya pada pohon Hamid kerap melakukan perjalanan seni ke belantara Sumatera dan Kalimantan. Tujuannya apalagi jika bukan untuk melukis pohon-pohon bagus. Belum lama ini Hamid bahkan menetap sebulan lamanya di hutan pedalaman Jambi.
Dia hidup bersama masyarakat Kubu yang terisolasi dalam hutan. ”Awalnya tentu tidak diterima, tapi melihat niat saya baik, mereka akhirnya bisa menerima bahkan mengajak saya menelusuri perjalanan ke dalam hutan,” ceritanya.
Selain buku, dalam acara tersebut Hamid juga membagikan 15 lukisan karyanya kepada masyarakat yang beruntung. Yakni yang mampu menunjukkan foto mereka dengan latar belaakang pohon. ”Wah bagus sekali. Nanti bakal saya pajang di ruang tamu,” ujar Merry, salah satu pengguna jalan yang kebetulan mendapat lukisan Hamid yang nilainya jutaan rupiah itu.