Aksi Tanam Pisang tak Digubris, Warga Ancam Blokir Jalan Pantura
jpnn.com - PANGENAN – Lubang besar di jalur Pantura, tepatnya di jembatan Desa Pangarengan, Kecamatan Pangenan, terus memakan korban jiwa. Menurut warga sekitar, sudah lima orang meninggal setelah mengalami kecelakaan akibat lubang tersebut. Namun sayangnya, tidak ada tindakan pemerintah untuk segera menambalnya.
Dilansir Radar Cirebon (Grup JPNN.com) Rabu (11/2), kecewa atas sikap pemerintah tersebut, lubang tersebut ditanami pohon pisang.
“Kita tanam pohon pisang ini sebagai protes kita. Karena jalan ini sudah rusak parah dan berlubang besar, tapi belum juga diperbaiki oleh pemerintah,” tegas Tosin selaku koordinator aksi.
Menurut Tosin, akibat kerusakan jalan Pantura, setiap harinya hampir terjadi kecelakaan. Untuk itu melalui aksi tersebut, mereka juga untuk mengingatkan pengguna jalan agar berhati-hati.
"Karena saya bekerja di pinggir jalan Pangarengan, jadi saya pantau itu setiap hari ada saja yang kecelakaan karena jalan rusak ini. Bahkan sudah ada lima orang yang meninggal dunia, gara-gara lubang besar ini,” ujar Tosin.
Tosin mendesak pemerintah agar secepatnya kerusakan jalan pantura itu diperbaiki. Bukan hanya di Pangarengan, tapi di titik jalan lainnya yang juga mengalamui kerusakan.
“Tuntutan kita agar pemerintah secepatnya perbaiki jalan rusak dan berlubang. Bukan hanya di Pangarengan, karena hampir seluruh pantura itu mengalami kerusakan. Apalagi sekarang ini musim hujan jelas akan sangat bahaya sekali,” katanya.
Warga lainnya, Warnadi, mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar lagi. Hal itu jika dalam waktu satu minggu ke depan tidak ada perbaikkan jalan.