Aktivitas Truk-Truk Reklamasi di Daerah Ini Semakin Menggila
Hal senada disampaikan Radit, pedagang di Jalan Raja Isa, Batamcenter. Menurut dia, aktivitas truk pengangkut tanah tersebut sangat merugikan warga. Selain itu, aksi kebut-kebutan truk tersebut juga dinilai mengancam keselamatan pengguna jalan lainnya.
"Pelan-pelan kan bisa," katanya.
Jalan Raja Isa merupakan salah satu ruas jalan yang menjadi lintasan truk pengangkut tanah dari Kabil, Nongsa, menuju Batamcenter. Ruas jalan lain yang kerap dilintasi truk tanah ini antara lain Jalan Laksmana Bintan, Jalan Ahmad Yani, Jalan Jendral Sudirman, serta Jalan Pattimura.
Tak hanya warga, Wali Kota Batam Muhammad Rudi juga mengaku gerah dengan aktivitas truk tanah yang sering merusak jalan raya. Untuk itu, Rudi meminta pengusaha pemilik truk tersebut bertanggung jawab.
"Saya minta pengusaha mengaspal kembali jalan. Aktivitas mereka (truk tanah, red) sudah membuat jalan rusak," ujar Rudi di kantornya, Rabu (28/9).
Rudi mengaku turut merasakan dampak dari lalu lalang truk tanah tersebut. Misalnya ceceran tanah di jalanan. Sebab truk tanah tersebut tak ditutup pada bagian baknya. Sehingga saat musim panas, jalanan menjadi berdebu. Namun saat hujan turun, jalan menjadi licin.
"Saya sudah lihat, makanya saya minta mereka perbaiki jalan," tekan Rudi.
Menurut dia, hal tersebut akan dibicarakan dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Kepala Dinas Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedalda). Rudi akan meminta kedua dinas ini untuk mengawasi kondisi jalan akibat lalu lalang truk pengangkut tanah tersebut.